Apa kabar, sahabat kecilku?







Hai kamu, Apa kabar?

Sudah lama sekali aku ingin menanyakannya. Hampir 8 tahun sejak surat terakhir yang kuterima darimu.Surat saat perpisahan SD.

Waktu kelas 4 SD, pertama kali kita bertemu dan menyapa. Saat itu kau menjadi anak baru pindahan.
Apa yang membuat mu memilihku menjadi sahabat?
Aku juga tidak tau..
Aku bukan anak populer, hanya anak berbakat yang sering mewakili lomba-lomba (lah?), Walaupun tidak ada satupun yang menang (haha), anehnya sekolah tidak pernah bosan mewakilkanku dan tidak pernah memarahiku. Oke, mungkin ini terlalu keluar jalur.
Sejak kamu masuk, kita sering bersama-sama mengikuti lomba, menjadi dekat, membuat kue bersama dirumahmu, belajar bersama, bermain bersama.
Hingga..kejadian itu membuat jarak diantara kita.
Ada orang ketiga yang mengadu domba (Eits, bukan domba asli ya..kalau asli siapa yang jadi dombanya dong ;3) waktu itu, dia bilang bahwa kamu benci aku. Dia juga bilang ke kamu bahwa aku benci kamu dan membuat rahasia yang tidak diketahui olehmu. Konspirasi SD yang pada akhirnya memisahkan kita.
Surat itu datang saat kelas 5. Kita berbeda kelas. Saat istirahat seseorang memberiku  sebuah kertas binder mickey mouse yang dilipat. Isinya? permintaan maaf darimu dan menyuruhku untuk memilih beberapa nama untuk dijadikan sahabat (Nahlo, kayak soal ujian berganda, tapi ini pilihan berganda ga ada yang bener ga ada yang salah). Aku dilema. Surat yang seharusnya dikumpulkan eh dibalas saat selesai istirahat kedua itu dijadikan PR olehku.
Keesokan harinya,  surat balasan akhirnya kukirimkan,  lewat teman yang bersedia sebagai tukang pos.

Aku sudah memaafkanmu.. 
Dan aku tidak bisa memilih salahsatu, salah dua, atau salahtiga dari sahabat yang dekat. Kenapa? karena semuanya adalah sahabat bagiku.

Sejak saat itu, kita surat menyurat. Kali ini tidak melalui perantara 'tukang pos'. Kadangkala kamu menemuiku di kelasku, kadangkala saat bertemu diluar kelas. Anehnya, kita memang akrab di surat, tapi tidak bisa saling bercerita lagi seperti dulu. Suasana nya sudah berbeda.

Waktu memang terasa begitu cepat, kini sosial media menjadi komunikasi bisu antara kita. Ingatkah kamu? di surat terakhir kali, kamu bercerita tentang mimpi menjadi designer. Lihatlah, sekarang design-designmu mendapatkan banyak tanda suka, kau memang berbakat! kau mendapatkan jurusan yang sesuai dengan minat mu: mode.

Apa kabarmu? Mungkin aku bisa menemukannya di media sosial mu.

Untukmu, sahabat masa kecil.
Tetap doakan aku untuk bisa menjadi penulis seperti doamu di surat terakhir kali..

Purwokerto, 12 Maret 2016

#onedayonepost

Komentar

  1. Konspirasi SD :D
    aku suka itu haha...
    keren mba Shofi...

    BalasHapus
  2. iya dimana sahabatku yang dulu ya.."
    pak pos-pak pos adakah surat untuk ku?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How to make it Better ?

Usaha (tidak) sama dengan Hasil

Bagaimana tentang Impian?